Rilakkuma ♥
Annyeong ! I'm Opie , the owner of this Rilakkuma ♥ blog. Fell free to read my fanfics and oneshots. Just hover the header and click Fanfics.
WARNING ! COPYCATS ARE NOT ALLOWED.
Korilakkuma ♥
Kiiroitori ♥
|
Diyaa Dalam Hati Masih Ada Taman ( Part 8 ) written by Opie on Wednesday 21 December 2011 0 Comments
Assalamualaikumm ^__^ Pe khabo ? Nk smbung Fanfic.. Boleh ? Hehehe.. Jum start ^__^
Haziq masuk ke dalam wad berangka 51D. Sebaik sahaja dia menjejakkan langkah pertama , dia menangis. Tangisan yang tidak pernah dibuatnya. Tangisan seperti seseorang telah meninggalkannya. Lalu dia tabah. Orang yang dia sayangi bukan pergi buat selama - lamanya. Tetapi cuma dikurangkan kesempurnaan di dalam diri. Dia berjalan sampai ke katil pesakit itu. Tangisan dia semakin lebat. " Nek , bangun la Nek. Haziq rindu Nek. " tersedu - sedu Haziq meluahkan perkataan itu. " Nek , dengar la... " Haziq tidak berhenti menanyakan soalan kepada Nek Biah. Namun , tiada jawapan. Disebalik kesedihan itu , Diyaa mengintai Haziq menggunakan pintu yang mempunyai kaca di tengahnya. Diyaa tidak simpati. Tiada perasaan kasihan kepada Haziq yang sedang bertungkus - lumus mengejut Nek Biah yang koma. " Diyaa , Haziq belum keluar ? Dah Maghrib ini ? " kedengaran suara lelaki 50-an menanyakan soal Haziq. " Belum. " sepatah sahaja Diyaa menjawab. " Oh. Hari ini , kamu berdua tidur rumah Tok. Esok kamu berdua mahu sekolah. " kata Tok Wali lagi. " Baik , Tok. "
" Haziq , Tok Wali suruh balik. " panggil Diyaa agak kuat. " Aku tidak mahu balik ! Aku mahu duduk di sini temankan Nek Biah ! " tengking Haziq. " Balik sahaja ! Ada apa duduk sini ? Macam neraka adalah ! " tengking Diyaa. Tiba - tiba , Haziq memandang Diyaa tajam. " Kalau engkau kata dekat sini neraka , belah ! Jangan balik sini ! Ini neraka untuk engkau tapi syurga untuk aku ! " Haziq menegking Diyaa semula. Pertandingan tengking - menegking itu langsung tidak mengejutkan Nek Biah. Seperti telinga Nek Biah disumbat kapas yang banyak. " Suka hati engkau ! " tengking Diyaa menghabiskan pertandingan tengking - menengking itu.
" Tok , Haziq tidak mahu balik. " Diyaa seperti bosan dengan perangai Haziq. " Ermm. Diyaa duduk dekat kaunter dahulu. Tok mahu tengok Haziq. " kata Tok Wali. " Baik , Tok. " arahan Tok Wali diikuti. Sebaik memasuki wad itu , Tok Wali melihat Haziq menangis di sebelah Nek Biah. " Assalamualaikum , Haziq. " sahut Tok Wali. Haziq tidak terkejut dan tidak menjawab salam itu. " Boleh Tok duduk ? " Tok Wali meminta izin. Haziq sekadar mengangguk. " Boleh Tok cakap sesuatu ? " Tok Wali meminta izin sekali lagi. Kini , Haziq tidak memberi respon. " Tok tahu Nek kamu sakit. Tetapi , bukan dia meninggalkan kamu buat selama - lamanya , cuma meninggalkan kamu dalam sebulan dua bulan sahaja. Tok tahu. Nek kamu tidak akan koma panjang. Lebih baik kita balik rumah Tok , solat Maghrib dan belajar silat dengan Tok. Nanti , kita melawat Nek ya. " pujuk Tok Wali. Tiba - tiba , Haziq terkenangkan sesuatu.
Imbas Kembali :~
" Haziq , boleh Nek cakap tak ? " tanya Nek Biah. " Boleh , Nek. " Haziq setuju dengan cadangan Nek Biah. " Haziq , kalau Nek sakit , jangan buang masa. Panggil orang kampung. Kalau Nek tidak sedar atau kemungkinan koma , ikut arahan orang kampung yang menjaga kamu. Jangan ikutkan perasaan. Jika Haziq ikutkan perasaan , Nek takut pelajaran kamu terganggu gara - gara Nek. Jadi , ikutlah arahan Nek ini. Jangan terlalu ikutkan perasaan. " Nek Biah memulakan cerita yang agak pelik. " Ehh. Kenapa Nek cakap macam itu ? Saya tak mahu Nek sakit. " jawab Haziq. " Haziq , ia cuma persediaan. " jawab Nek Biah sambil tersenyum.
.........
" Baiklah Tok , Haziq mahu balik. " Haziq setuju dengan cadangan Tok Wali. " Baiklah. Jom. " Tok Wali mengajak Haziq keluar dari wad itu. Sebelum meninggalkan Nek Biah , Haziq mencium dahi Nek Biah yang berkedut dan mengucapkan selamat tinggal kepada Nek Biah.
Keesokkan harinya di sekolah..
" Cikgu ! Cikgu ! Ain kena buli ! " jerit seorang pelajar perempuan kepada Cikgu Zakiah. " Ain ? Siapa buli dia ? " Cikgu Zakiah bangun dari tempat duduk. " Diyaa ! " jawab pelajar itu.
Bersambung...
p/s ~ Bab kali ini mmg byak berkaitan Hospital :p
Labels: Fanfic
|
Diyaa Dalam Hati Masih Ada Taman ( Part 8 ) written by ika @ Wednesday 21 December 2011 & got 0 Comments
Assalamualaikumm ^__^ Pe khabo ? Nk smbung Fanfic.. Boleh ? Hehehe.. Jum start ^__^
Haziq masuk ke dalam wad berangka 51D. Sebaik sahaja dia menjejakkan langkah pertama , dia menangis. Tangisan yang tidak pernah dibuatnya. Tangisan seperti seseorang telah meninggalkannya. Lalu dia tabah. Orang yang dia sayangi bukan pergi buat selama - lamanya. Tetapi cuma dikurangkan kesempurnaan di dalam diri. Dia berjalan sampai ke katil pesakit itu. Tangisan dia semakin lebat. " Nek , bangun la Nek. Haziq rindu Nek. " tersedu - sedu Haziq meluahkan perkataan itu. " Nek , dengar la... " Haziq tidak berhenti menanyakan soalan kepada Nek Biah. Namun , tiada jawapan. Disebalik kesedihan itu , Diyaa mengintai Haziq menggunakan pintu yang mempunyai kaca di tengahnya. Diyaa tidak simpati. Tiada perasaan kasihan kepada Haziq yang sedang bertungkus - lumus mengejut Nek Biah yang koma. " Diyaa , Haziq belum keluar ? Dah Maghrib ini ? " kedengaran suara lelaki 50-an menanyakan soal Haziq. " Belum. " sepatah sahaja Diyaa menjawab. " Oh. Hari ini , kamu berdua tidur rumah Tok. Esok kamu berdua mahu sekolah. " kata Tok Wali lagi. " Baik , Tok. "
" Haziq , Tok Wali suruh balik. " panggil Diyaa agak kuat. " Aku tidak mahu balik ! Aku mahu duduk di sini temankan Nek Biah ! " tengking Haziq. " Balik sahaja ! Ada apa duduk sini ? Macam neraka adalah ! " tengking Diyaa. Tiba - tiba , Haziq memandang Diyaa tajam. " Kalau engkau kata dekat sini neraka , belah ! Jangan balik sini ! Ini neraka untuk engkau tapi syurga untuk aku ! " Haziq menegking Diyaa semula. Pertandingan tengking - menegking itu langsung tidak mengejutkan Nek Biah. Seperti telinga Nek Biah disumbat kapas yang banyak. " Suka hati engkau ! " tengking Diyaa menghabiskan pertandingan tengking - menengking itu.
" Tok , Haziq tidak mahu balik. " Diyaa seperti bosan dengan perangai Haziq. " Ermm. Diyaa duduk dekat kaunter dahulu. Tok mahu tengok Haziq. " kata Tok Wali. " Baik , Tok. " arahan Tok Wali diikuti. Sebaik memasuki wad itu , Tok Wali melihat Haziq menangis di sebelah Nek Biah. " Assalamualaikum , Haziq. " sahut Tok Wali. Haziq tidak terkejut dan tidak menjawab salam itu. " Boleh Tok duduk ? " Tok Wali meminta izin. Haziq sekadar mengangguk. " Boleh Tok cakap sesuatu ? " Tok Wali meminta izin sekali lagi. Kini , Haziq tidak memberi respon. " Tok tahu Nek kamu sakit. Tetapi , bukan dia meninggalkan kamu buat selama - lamanya , cuma meninggalkan kamu dalam sebulan dua bulan sahaja. Tok tahu. Nek kamu tidak akan koma panjang. Lebih baik kita balik rumah Tok , solat Maghrib dan belajar silat dengan Tok. Nanti , kita melawat Nek ya. " pujuk Tok Wali. Tiba - tiba , Haziq terkenangkan sesuatu.
Imbas Kembali :~
" Haziq , boleh Nek cakap tak ? " tanya Nek Biah. " Boleh , Nek. " Haziq setuju dengan cadangan Nek Biah. " Haziq , kalau Nek sakit , jangan buang masa. Panggil orang kampung. Kalau Nek tidak sedar atau kemungkinan koma , ikut arahan orang kampung yang menjaga kamu. Jangan ikutkan perasaan. Jika Haziq ikutkan perasaan , Nek takut pelajaran kamu terganggu gara - gara Nek. Jadi , ikutlah arahan Nek ini. Jangan terlalu ikutkan perasaan. " Nek Biah memulakan cerita yang agak pelik. " Ehh. Kenapa Nek cakap macam itu ? Saya tak mahu Nek sakit. " jawab Haziq. " Haziq , ia cuma persediaan. " jawab Nek Biah sambil tersenyum.
.........
" Baiklah Tok , Haziq mahu balik. " Haziq setuju dengan cadangan Tok Wali. " Baiklah. Jom. " Tok Wali mengajak Haziq keluar dari wad itu. Sebelum meninggalkan Nek Biah , Haziq mencium dahi Nek Biah yang berkedut dan mengucapkan selamat tinggal kepada Nek Biah.
Keesokkan harinya di sekolah..
" Cikgu ! Cikgu ! Ain kena buli ! " jerit seorang pelajar perempuan kepada Cikgu Zakiah. " Ain ? Siapa buli dia ? " Cikgu Zakiah bangun dari tempat duduk. " Diyaa ! " jawab pelajar itu.
Bersambung...
p/s ~ Bab kali ini mmg byak berkaitan Hospital :p
Labels: Fanfic
|
The Writer ♥
Name : Sofhea Nur Bt. Isham
Nickname : Opie
Born in the date of : 2 November 2001
Place of birth : Hospital Penawar
Stay : Third planet from the Sun
Hometown : Istanbul , Turkey
Hobby : Cycling , Writting an essay , Listening some musics , Reading , Singing and Blogging
Ambition : Astronaut
Love / Favorites: Allah S.W.T , Rasulullah , Fixies , Pinkie Blog , Pianos , Awesome Novels , Girls Generation and IPhone
Hate / Antis : Syaitan , Dajjal , Copycats , Doing Homeworks
|
Fanfics ♥
Fanfics
Diyaa Dalam Hati Masih Ada Taman
Characters
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Last Episode
Memo
Characters
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18
Episode 19
Episode 20
Episode 21
|
Oneshots ♥
Oneshots
Lonely
Sinopsis
Story
Terukir Di Bintang
Sinopsis
Story
|
Post a Comment