Don't cry because it's over, smile because it happened.


HomeAboutFanficOneshots










Rilakkuma ♥

Annyeong ! I'm Opie , the owner of this Rilakkuma ♥ blog. Fell free to read my fanfics and oneshots. Just hover the header and click Fanfics.

WARNING ! COPYCATS ARE NOT ALLOWED.

Korilakkuma ♥



Kiiroitori ♥

© 2013 - Skins by IKA.
Big thanks to

Terukir Di Bintang
written by Opie on Friday 8 June 2012
0 Comments


Assalamualamualaikum Para Penduduk Bumi ! Holla Holla ! =D NEW LOOK ! Rainbow + Black.. Ohsemm x ? Ok , mmg x ohsem kan ? :p



Pukul 5:00 petang , Tasik Titiwangsa
" I'm sorry , Adi. I have to go now. Take care yourself. " ucap Zana Zulaikha. Adi Asmara tergamam. " But , why ? I'm not perfect ? " kata Adi. " Tak , tak. You're perfect. But , saya ada seseorang yang sedang menunggu saya di America. I'm sorry because hide this problem from you. " jawab Zana. " Kenapa awak tidak cakap dengan saya dari dahulu ? " Adi mula naik darah. " I'm sorry . Adi. Saya tidak tahu mengapa. " jawab Zana. Belum sempat Adi mahu berkata , Zana sudah memotong. " I have to go now. Nah , ambil cincin yang awak beri ini. Saya tidak mahu. " kata Zana sambil menanggalkan cincin dari jari manisnya itu. Dia memberi cincin itu kepada Adi dengan sopan. Adi terpaksa mengalah. Dia mengambil cincin itu. Zana berlalu pergi meninggalkan Adi seorang diri di Tasik Titiwangsa.

Malam itu..
Adi melangkah ke bilik tidurnya dengan perasaan sedih bercampur marah. Dia melangkah longlai. Pn. Fatini menyedari keadaan Adi. Dia rasa seperti ada yang tidak kena dengan perangai anaknya itu. " Adi , come here. " panggil Pn. Fatini. " I'm tired . mom. " Adi memberi alasan. " Sejak bila sudah pandai melawan ini ? " marah Pn. Fatini. " Okey , okey. I'm coming. " kata Adi. Dia menuruni anak tangga. Dia menuju ke arah mamanya. " Duduk sebelah ibu. " kata Pn. Fatini. " Apa yang mama mahu cakap ? Nampak macam mustahak sahaja. " kata Adi. " Kenapa ini ? Mama tengok kamu ini sedih semacam sahaja. " tanya Pn. Fatini. " Tiada apa - apa , ma. I'm okey. " Adi berbohong. " Jangan tipu. Berdosa anak yang tipu ibunya sendiri. " kata Pn. Fatini. " Tiada apa - apa. Adi tidak bohong. " Adi berbohong lagi. Pn. Fatini tidak puas hati. Dia melihat anaknya dengan teliti. Tiba -tiba , dia ternampak sebentuk cincin di dalam pocket seluar Adi. " Itu cincin yang kamu mahu beri kepada Zana kan ? " tanya Pn. Fatini. Adi terkejut. ' Oh My God ! Mama sudah tahu. ' omel Adi di dalam hati. " Errrr.. " Adi gagap. " Sekarang , bagitahu mama. Apa yang telah terjadi antara kamu dengan Zana ? Kamu kata kamu sudah beri cincin itu kepada Zana. Kenapa cincin itu berada bersama kamu ? " tanya Pn. Fatini. Adi mengalah. Dia terpaksa memberitahu perkara yang sebenar. " Adi.. dengan... Zana.. su.. sudah.. putus.. " jawab Adi gagap. Pn. Fatini terkejut.

Sementara itu..
" Ya ALLAH , cantiknya.. " kata Izara Fathia. Dia melihat bintang yang berada di langit. Tidak terkata , memang cantik ! Tiada benda yang lebih indah dari ciptaan Ilahi. Dia membentang tilam nipis di balkoni biliknya itu. Tiada kerja lain. Setelah membentang , di baring di atas tilam itu. Dia melihat bintang yang berkelipan di langit biru pekat. " Cantiknya bintang itu. Kalau boleh , aku nak pergi ke bintang itu dan bawa balik buat tidur. " kata Izara sambil melihat bintang itu. Matanya mula berat. Tanpa disedari , dia terlena dibuai mimpi.

Seminggu berlalu..
" Assalamualaikum , son " Pn. Fatini memberi salam. " Waalaikummussalam. " jawab Adi. Kalau tidak dijawab , berdosa. " Buat apa itu ? " tanya Pn. Fatini. " Tengah memancing. " Adi sempat bergurau walaupun peristiwa semalam masih terpahat di dalam kepala. " Amboi.. " kata Pn. Fatini. Dia tersenyum. Gembira kerana anaknya itu masih boleh menerima hakikat. " Hari ini , mama ada bawa suprise " kata Pn. Fatini memulakan topik. " Suprise ? " Adi terkejut. " Yeah , suprise. Tidak mahu ? " Pn. Fatini berjenaka. " Kalau suprise , mestilah Adi mahu. " kata Adi. " Okey , Mama ada booking ticket ke France untuk kamu. Mama buat semua ini supaya kamu lebih tenang , jangan fikirkan lagi pasal perkara yang lepas. Kamu akan pergi ke sana minggu hadapan. " Akhirnya , suprise itu sudah diketahui. " France ? Wow ! It's wonderful ! Thanks mom ! But , Adi seorang sahaja ? " tanya Adi. " Yes , you right. " jawab Pn. Fatini. " What about you ? " tanya Adi. " Mama hanya pergi Pulau Kapas di Terengganu. Lama tidak pergi situ. Tempat mama dan arwah papa honeymoon. Rindu juga dengan pemandangan di situ. " jawab Pn. Fatini. " Okey , ma. Take care. " kata Adi sambil memeluk ibunya itu.

Sementara itu..
" Wow ! " jerit Izara. Terkejut dengan berita ayahnya itu. " Sopanlah sedikit. Kamu ini ! " tegur Dato' Seri Razif atau dikenali sebagai Dato' Razif. " Izara tidak percaya ayah ! France ? Hebatnya ! " kata Izara.
" Bila mahu pergi ke sana , ayah ? " tanya Izara. " Mungkin minggu hadapan. Insyaallah. " jawab Dato' Razif. " Yeahhhhh ! France , I'm coming !! " jerit Izara. Naik pekak telinga Dato' Razif dibuatnya.

Minggu hadapannya..
" Ada apa - apa lagi yang tertinggal ? Bantal busuk sudah bawa ? " tanya Datin Fareeha. " Sudah ! " jerit Izara.  " Okey , jom kita mulakan ekspedisi kita untuk ke France ! " jerit Datin Fareeha. " Jom ! " jerit Izara. " Eh , ma ! Izara lupa mahu bawa tilam nipis ! " kata Izara. " Astaga , Izara.. Izara.. Nah , ini kunci. Cepat sedikit ! " kata Datin Fareeha sambil menghulurkan kunci rumah. " Sorry , mom. " Izara tersenyum nakal. Mungkin terlalu teruja untuk ke Perancis.

Beberapa minit kemudian..
" Okey ! I'm ready ! " kata Izara sambil membawa tilam nipis tempat dia melihat bintang pada waktu malam. " Macam - macam kamu ini. " Datin Fareeha menggeleng kepalanya. " Hehehe.. " Izara tergelak kecil. " Kamu berdua sudah siap ? " tanya Dato' Razif. " Sudah ! " kata Izara dan Datin Fareeha serentak. Mereka berpandangan antara satu sama lain. Mereka ketawa terkekek - kekek.

Sementara itu..
" Take care , son. " kata Pn. Fatini sambil mengusap kepala Adi. " Okey , mom. I will. " jawab Adi. " Ada apa - apa yang tertinggal ? " tanya Pn. Fatini. " Tiada. Semuanya cukup. " jawab Adi. " Ia ? Bantal busuk sudah bawa ? " tanya Pn. Fatin tersenyum. " Oh ! My bantal ! " jerit Adi sambil berlari masuk ke dalam rumah. Dia berlari pantas menaiki anak tangga. Takut kesuntukan masa. Tanpa membuang masa , dia mengambil bantal busuknya yang berwarna biru itu. Beginilah perangai Adi. Benda yang penting pasti dia akan lupa.

2 petang , Kuala Lumpur International Airport..
" Ma , Izara mahu pergi kedai , beli air. Hauslah. " kata Izara. " Okey , ada duit atau tidak ? " tanya Datin Fareeha. " Hehehe.. Tiada. " Izara menggaru kepalanya yang tidak gatal. " Nah , ambil RM5 ini. Belilah apa yan patut. " kata Datin Fareeha sambil menghulur wang ketas bernilai RM5. Izara mengambil wang kertas berwarna hijau dari tangan ibunya. Dia berlari ke arah kedai serbaneka yang tidak jauh dari balai berlepas. Apabila sampai , dia membuka peti sejuk kedai itu dan mengambil air Ice Lemon Tea. ' Baru RM2. Kalau beli Chipster lepas juga. ' omel Izara di dalam hati. Dia memeriksa seluruh kedai serbaneka itu. ' Hah ! Chipster ! ' jerit Izara di dalam hati. Chipster adalah salah satu makanan ringan kegemaran Izara. Lagi - lagi perisa BBQ. ' Oh yes ! BBQ , I'm coming ! ' jerit Izara di dalam hati. Dia berlari mendapatkan makanan ringan kegemarannya itu. Tiba - tiba , dia terlanggar sesuatu dan terjatuh. Nasib yang baik buat Izara , ada seorang lelaki sempat menyambut. Mereka berpandangan antara satu sama lain. Setelah lama merenung , barulah mereka sedar. " Awak tak apa - apa ? " tanya lelaki itu. " Err , saya okey. Terima kasih. " jawab Izara. " Oh ya , nama saya Adi Asmara. Awak boleh panggil saya Adi. " kata Adi memperkenalkan diri. " Saya Izara Fathia. Panggil sahaja Izara. " jawab Izara. " Awak mahu pergi mana ? " tanya Adi. " Saya ke Perancis. Awak ? " soalan berbalik soalan. " Samalah ! " jawab Adi. " Ya ? Kebetulan. " kata Izara sambil tersenyum segaris. " Flight awak pukul berapa ? " tanya Adi lagi. Izara geram. Mahu pukul pun ada. Dia memandang jam tangannya. Matanya terbuntang luas. " Oh no ! 10 minit lagi ! " Izara berlari ke kaunter dan membayar air dan makanan ringan pilihannya. Cukup - cukup RM5. " I'm sorry , Adi. I have to go now. Flight saya pukul 2:10 pagi. Sekarang ini sudah 2:00 minit petang. So , I have to go now. See you in France. Bye ! " kata Izara laju bercakap. Dia berlari ke balai berlepas. Adi tersenyum segaris. ' Eh , aku pun berlepas pukul 2:10. Oh no ! Sudah lambat ! ' jerit Adi di dalam hati. Hajat dia mahu membeli air tadi tergendala. Dia terpakasa berlari ke balai berlepas.

Di dalam cabin kapal terbang..
" Ma , seat Izara di mana ? " tanya Izara. " Belakang mama dan papa. Seat nombor 14. Tepi tingkap tahu. " jawab Datin Fareeha. " Okey ! " kata Izara. Apabila sampai di tempat duduknya , dia pun duduk. ' Haihh , tidak akan aku seorang sahaja. Mana penumpang seat nombor 15 ? ' omel Izara di dalam hati. Tiba - tiba , ada seorang lelaki duduk di sebelah Izara. " Ehh ? Awak ? " tanya Izara. " Ehh ? Awak Izara , kan ? " tanya lelaki itu. " Ha'ah. Awak Adi , kan ? " tanya Izara kembali. " Ya. " jawab Adi. " Tidak sangka kita duduk di seat bersebelahan. " kata Izara. " Macam awak katakan tadi , kebetulan. " jawab Adi. Rancak mereka bebual sampai announcement sudah pun dikeluarkan. " Adik , sila pakai tali pinggang keledar. Kita akan bertolak tidak lama lagi. " kata pramugari itu. " Okey ! " Izara dan Adi berkata serentak. Mereka ketawa terkekek - kekek.


12 jam kemudian..
" Kita telah tiba di Charles de Gaulle Airport. Pastikan tiada barang yang tertinggal di dalam cabin. Saya ulang. Kita telah tiba di Charles de Gaulle Airport. Pastikan tiada barang yang tertinggal di dalam cabin. Terima kasih. "  " We have arrived at Charles de Gaulle Airport. Make sure that no items are left in the cabin. I repeat. We have arrived at Charles de Gaulle Airport. Make sure that no items are left in the cabin. Thank you " preamugari itu membuat announcement dalam 2 bahasa. Izara mula mengemas barang. Makanan ringan dan minuman yang dibeli tadi dimasukkan di dalam beg plastik. Siap sedia untuk membuang. " Pa , sudah pergi money changer ? " tanya Izara. " Sudah ! Lama ! Masa di KLIA lagi papa sudah tukar. " jawab Dato' Razif. " Ohh.. " jawab Izara sambil tersenyum segaris. " Ehh , awak stay hotel mana ? " tanya Izara. " Saya ? Errmm.. Saya rasa Hotel de la Bourdonnais. Awak ? " tanya Adi pula. " Tadi papa saya kata di Hotel de la Paix " jawab Izara. Adi hanya tersenyum.

Beberapa minit kemudian..
" Awak mahu pergi mana ? " tanya Adi. " Champs de Mars. " jawab Izara. " Oh.. " kata Adi. " Awak pula ? " tanya Izara. " Ermm , Avenue de Suffren. Dekat juga dengan Champs de Mars. " jawab Adi. " Ya ? Mama saya kata dia mahu shopping di situ. " kata Izara teruja. Bertemu lagi ! " Hahaha.. Bertemu lagi.. Jodoh agaknya. " kata Adi terlepas kata jodoh. Mata Izara terbuntang luas. " Jodoh ? " tanya Izara. " Ermm.. Tiada apa - apalah. Mungkin kebetulan. " kata Adi. Mukanya mula berona merah jambu , menahan malu.

 8 malam , bilik 204 , Hotel de la Paix..
" Izara , tadi lelaki yang duduk sebelah Izara itu siapa ? Mama lihat Izara dengan dia rapat semacam sahaja. " tanya Datin Fareeha. " Manalah Izara kenal. Rapat ? Tak lah. " jawab Izara. " Ya kah ? Mama lihat mesra sahaja. " kata Datin Fareeha. " Mama ini. Macam - macamlah. " kata Izara. " Siapa nama dia ? " tanya Datin Fareeha. " Adi. Adi Asmara. " jawab Izara. " Huiihh.. Sedap nama.. " kata Datin Fareeha. " Mama mahu jadikan dia suami kedua eh ? " Izara mengesyak ibunya sambil ketawa. " Ishh kamu ini. Ke situ pula dia. Mama mahu dia jadi menantu mama. " kata Datin Fareeha. Tiba - tiba , Izara terbatuk. " Apa ma ? Menantu ? Izara baru kenal dia sehari mama mahu jadikan dia menantu ? " Izara terkejut. " Ya. Mama tahu. Kamu suka dia , kan ? " tanya Datin Fareeha. " Okey , stop. Izara mahu pergi balkoni. Bye ! " Izara malas mahu melayan ibunya itu. Dia mengambil tilam nipis dan membawanya ke balkoni. Nasib baiklah hotel itu mempunyai balkoni. Kalau tidak , dia tidak akan senang tidur.

Di balkoni..
" Tidak sangka , bintang di sini sama sahaja seperti di Malaysia. " kata Izara. Dia melihat bintang itu dengan penuh perasaan. " Bintang oh bintang , betul kah apa yang mama cakap tadi ? Aku sudah jatuh cinta dengan Adi kah ? " tanya Izara kononnya bintang itu dapat mendengar. " Tapi , bila lihat orangnya , not bad. Boleh tahan. " kata Izara lagi. " Rasanya aku sudah jatuh cinta. Bila aku terkenang pasal peristiwa di KLIA itu , aku rasa macam ada something yang lain. Betulkah aku sudah jatuh cinta ? " tanya Izara. " Haihh.. Aku tidak pernah rasa macam ini , bintang. " kata Izara lagi. Rasanya bintang itu sudah bosan mendengar Izara membebel.

Sementara itu..
" Bintang oh bintang , aku rasa Izara itu jodoh aku. Ke mana - mana sahaja aku pergi , dia pasti ada. Destinansi pertama di KLIA. Destinasi kedua pula France. Destinasi ketiga , Avenue de Suffren. " kata Adi yang baring di balkoni hotel itu sama seperti perbuatan Izara. " Aku rasa tidak sabar pula mahu tunggu hari esok. Dia akan ke Avenue de Suffren sama dengan aku. Inikah petanda aku jatuh cinta ? " tanya Adi. " Tapi , kalau dia macam Zana , macam mana ? " tanya Adi lagi. " Aku harap tidaklah. " kata Adi.

Keesokkan harinya..
Adi berjalan - jalan di Avenue de Suffren. Dia mencari Izara tetapi batang hidup pun tidak nampak. Tiba - tiba , dia teringat sesuatu. " Izara ada kata , dia mahu pergi Champs de Mars. Isshh ! Kenapa aku tidak ingat ! " kata Adi sambil mengetuk kepalanya dengan perlahan.

1 petang..
" Mama mahu shopping ini. Mahu ikut ? " tanya Datin Fareeha. " Mahulah ! " jawab Izara. " Jom la ! Apa tunggu lagi. " marah Datin Fareeha. " Okey , okey. " kata Izara. " Papa tidak mahu ikut ? " tanya Izara. " Tidak. Papa mahu balik hotel. Penat ! " jawab Dato' Razif. " Okey. " kata Izara. Dia berlari mengekori ibunya yang sudah jauh di hadapan.

Beberapa minit kemudian..
" Mama mahu shopping di sini. " kata Datin Fareeha. " Izara mahu pergi lorong terpencil itu. Nampak macam ada something special sahaja. " kata Izara. " Hati - hati , ya. " pesan Datin Fareeha. " Okey. " jawab Izara.

Lorong terpencil itu..
Izara rambang mata apabila melihat barang - barang yang dijual di lorong terpencil itu. Tapi , barang di situ mahal harganya. Ada yang mencecah 100 Eur. Dia hanya mempunyai 7 Eur sahaja. " Cantiknya bintang ini. " kata Izara apabila melihat perhiasan yang berbentuk bintang itu. Izara masuk ke dalam kedai itu lalu ke kaunter. " Madam , how much is the star ? " tanya Izara. " 50 Eur only. " jawab pekedai itu. Mahalnya ! " Okey , thank you. " kata Izara. " Welcome " jawab pekedai itu.  ' Alah ! Kenapa benda yang cantik mesti mahal ? ' jerit Izara di dalam hati. Dia berjalan lagi. Tiba - tiba , dia dilanggar seseorang. Dia hampir terjatuh tetapi orang yang melanggarnya sempat menyahut. Sekali lagi , insiden ini berlaku. " Eh , Adi ? "  Izara terkejut apabila mendapati orang yang menyahutnya adalah orang yang sama. " Izara.. " kata Adi sambil meratap mata Izara. " Ehemm.. " Tanpa disedari , Datin Fareeha berdehem di hadapan mereka. Izara membetulkan posisi. " Ma , bila sampai ? " tanya Izara buat - buat tidak ingat kejadian tadi. " Lama dah. Kamu sahaja yang tidak perasan. " jawab Datin Fareeha bersilang tangan. " Oh.. " kata Izara. " Apa yang kau orang buat tadi ? " tanya Datin Fareeha. " Hah ? Tadi ? " Izara buat - buat tidak tahu. " Tadi , Izara dilanggar dan hampir terjatuh. Saya sempat sambut dia. " Adi memotong. " Oh , ya kah ? " tanya Datin Fareeha. " Ma , let's go. Balik hotel. " Izara meminpin tangan ibunya lalu berlari dengan cepat meninggalkan Adi seorang diri di belakang. Adi hanya tersenyum segaris.

Beberapa bulan kemudian , Pavillion , Kuala Lumpur..
Hubungan Adi dan Izara semakin rapat. Status mereka telah diedit di dalam Facebook. Dari single ke in a relationship. Mereka memang padan. Ramai orang cemburu akan hubungan mereka yang bertahan hampir 3 bulan itu. Kenangan bersama Zana Zulaikha dahulu dibuang jauh - jauh. Zaman bujang Izara dilupuskan di dalam kepala. " Izara , would you be my wife ? " Adi duduk berlutut sambil memegang sebuah kotak kecil berwarna merah. " Adi , I accept. I will be your wife and you will be my husband. " jawab Izara. Semua orang yang melihat kejadian itu bertepuk tangan. Cincin yang berada di dalam kotak merah kecil itu disarungkan di jari manis tangan kanan Izara. ' Oh my , thank you , Adi. ' kata Izara di dalam hati.

5 bulan kemudian..
Majlis akad nikah berlangsung di rumah banglo Dato' Razif. Ramai tetamu yang datang termasuklah VIP dan VVIP. Mahu dikatakan bersar - besaran , boleh dikatakan juga. Maklumlah , anak tunggal. Tepat pukul 1 petang , majlis itu bermula. Izara kelihatan berseri - seri semasa majlis. Walaupun hanya memakai persalinan putih bercorak manik , ia sudah cukup memikat hati Adi. Adi pula apa kurangnya. Dia sangat segak. Adi sudah bersedia untuk menjadikan Izara sebagai isteri. Dia sudah berada di depan tuk kadi.

" Muhammad Adi Asmara B. Muhammad Johari. "

" Saya "

" Aku nikahkan dikau , Muhammad Adi Asmara B. Muhammad Johari dengan Izara Fathia Bt. Dato' Seri Razif dengan mas kahwinnya , seutas loket emas , tunai. "

" Aku terima nikahnya , Izara Fathia Bt. Dato' Seri Razif dengan mas kahwinnya , seutas loket emas , tunai. " gongcangan tangan tuk kadi bersama Adi membuktikan bahawa Adi kini sah menjadi suami Izara.

Beberapa minggu berlalu..
" Abang mahu beri suprise buat Izara. " kata Adi sambil memeluk pinggang Izara. " Suprise ? Really ? Apa suprisenya ? " tanya Izara. " Abang akan tutup mata Izara dahulu. Nanti , kalau sudah sampai , abang buka. " jawab Adi. " Okey.. " Izara terpaksa akur.

30 minit kemudian..
" Okey , sayang ! We arrive ! " kata Adi sambil membuka seatbelt kereta. " Sampai dah ? " tanya Izara. " Yepp , sudah sampai. Sebentar ya.. " jawab Adi sambil keluar dari kereta. Dia menolong Izara keluar dari kereta. " Okey , abang buka ya.. " kata Adi. Apabila membuka pengikat itu , alangkah terkejutnya Izara apabila mendapati sebuah rumah yang sangat cantik dan moden berada di hadapan matanya. " What ? Inikah suprise yang abang katakan itu ? " tanya Izara terkejut. " Yepp , inilah hadiahnya. Thank you because you be the best wife for me. " jawab Adi. " Uww.. Romatiknya.. " kata Izara. " Masuklah. " Adi mempelawa Izara. Tanpa membuang masa , Izara terus berlari masuk ke dalam rumah itu. " Wowwwwww ! " jerit Izara. Terkejut Adi dibuatnya. " Wow ! Special nya rumah ini. Bumbung dia kaca transparent. " kata Izara. " Yes , I made the special request. Bumbung kaca. Abang tahu , Izara suka lihat bintang pada waktu malam macam abang. So , inilah special nya. " jawab Adi. " Thank you , abang. " kata Izara sambil memeluk Adi.


Malam itu..
" Izara tidak percaya. Ada juga suami yang sanggup berhabis duit hanya untuk perkara yang remeh " kata Izara sambil mendongak ke atas. Dia melihat bintang yang berada di langit. " Perkara biasa sahaja. " jawab Adi sambil tersenyum. " Thank you , honey. " kata Izara. " Welcome " jawab Adi. Izara tersenyum. Tidak lama kemudian , dia tertidur.

Hotel de la Paix , Paris , France
" Izara ! Bangun ! " kata Datin Fareeha sambil menggoyangkan kaki Izara. " Izara ! Bangun ! Mama sudah siap ! " kata Datin Fareeha lagi. " Ma !!!!!! " Izara baru tersedar. " Ha ! Bangun pun anak dara ini. Mimpi buruk kah ? " tanya Datin Fareeha. " Adi mana , ma ? " tanya Izara pula. " Adi ? Dia tiada di sinilah. " jawab Datin Fareeha " Pergi mandi sana ! Nanti lambat ! " arah Datin Fareeha. " Eh , mama mahu pergi mana ? " tanya Izara. " Lah.. Kata mahu pergi Champs de Mars dengan Avenue de Suffren. Cepatlah ! " Datin Fareeha mula naik berang. " Champss de Mars ? Avenue de Suffren ? Bukan kita sudah pergi kah 7 bulan lepas ? " tanya Izara. " Apa kamu merepek ini ? Ini mesti tidur tidak basuh kaki. Cepatlah ! Siap ! Papa kamu sudah tunggu itu. " jawab Datin Fareeha. " Okay ! " Izara mula bosan mendengar leteran ibunya itu.

1 petang , Avenue de Suffren..
" Ma , Izara mahu pergi lorong terpencil itu. " kata Izara. " Boleh. Hati - hati ya. " jawab Datin Fareeha. " Okey. " kata Izara.

Lorong terpencil itu..
Riak muka Izara masam. Dia sudah pergi ke sini 2 kali ! ' Kenapa mama masih mengajak aku ke sini ? ' omel Izara di dalam hati. Sekali lagi , Izara ternampak perhiasan yang berbentuk bintang itu.  " Alah , kalau aku tanya sekalipun , harga tetap sama. " kata Izara. Dan buat kali kedua , dia dilanggar seseorang dan hampir jatuh. Nasib baik jejaka muda itu sempat menyambut Izara. " Eh , Adi ? Awak lagi ? " tanya Izara. " Awak ? Izara ? " tanya Adi lagi. Dia meratap mata Izara. Setelah agak lama , Izara menolak Adi. Maksudnya , Izara tidak mahu Adi meratap lagi matanya. " Awak buat apa di sini ? " tanya Izara. " Eh , kan saya sudah kata. Saya akan datang sini. Saya tunggu awak tahu. " jawab Adi. " Tunggu saya ? " tanya Izara. " Yeah. " jawab Adi. Dia pelik dengan kelakuan Izara itu. " Bukan kita sudah buat benda yang sama seperti tadi kah ? Selepas itu , awak lamar saya di Pavillion. 2 minggu sudah kahwin , awak belikan rumah yang paling special buat saya. Awak tidak ingat kah ? " tanya Izara. " Ha ? Apa awak merepek ini ? " Adi tidak memahami apa yang Izara katakan sebentar tadi. " Tolonglah ! Awak tidak ingatkah ? " tanya Izara lagi. " Mungkin awak mimpi malam tadi. Awak mimpi saya. " jawab Adi sambil ketawa. " Mimpi ? " Izara tidak memahami. " Mungkin di dalam mimpi awak itu ada saya. Saya berkahwin dengan awak. Mungkin semua itu satu mimpi yang aneh. " jawab Adi. ' Mimpi ? Apa petanda semua ini ? ' kata Izara di dalam hati. " Izara ? Izara ? " tanya Adi sambil melambai - lambai tangannya. " Eh , ya ? " tanya Izara. " Awak termenung ? " tanya Adi pula. " Eh , tidaklah. Saya mahu pergi dahulu. Bye ! See you soon ! " kata Izara sambil melambai tangannya ke arah Adi. " Bye ! " jawab Adi.

Beberapa bulan kemudian , Pavillion , Kuala Lumpur..
Hubungan Adi dan Izara semakin rapat. Ramai orang cemburu akan hubungan mereka yang bertahan hampir 3 bulan itu. Kenangan bersama Zana Zulaikha dahulu dibuang jauh - jauh. Zaman bujang Izara dilupuskan di dalam kepala. " Izara , would you be my wife ? " Adi duduk berlutut sambil memegang sebuah kotak kecil berwarna merah. ' Ha ? Lamar lagi. What will I do ? Aku sayang dia. Tidak akan aku mahu menolak. ' kata Izara di dalam hati. " Adi , I accept. Thank you. " jawab Izara. " Yahooo ! Izara terima aku ! Ya , Allah ! Terima kasih ! " jerit Adi di tengah orang ramai. " Adi , malulah. " kata Izara. " Buat apa mahu malu ? " jawab Adi. Izara hanya tersenyum.

5 bulan kemudian..
Perkara ini benar - benar terjadi. Hari ini , Izara akan menjadi isteri kepada Adi. Izara seperti tidak percaya. Situasi ini pernah berlaku di dalam mimpi anehnya. Kini , situasi ini benar - benar berlaku ! Oh ! Seperti mimpi aneh kali kedua pula. Adi kini duduk di hadapan tuk kadi. Dia berdebar - debar. Disebalik rasa berdebar - debar itu , dia gembira kerana wanita yang dia cintai akan menjadi isterinya yang sah sebentar lagi.


" Muhammad Adi Asmara B. Muhammad Johari. "

" Saya "

" Aku nikahkan dikau , Muhammad Adi Asmara B. Muhammad Johari dengan Izara Fathia Bt. Dato' Seri Razif dengan mas kahwinnya , seutas loket emas , tunai. "

" Aku terima nikahnya , Izara Fathia Bt. Dato' Seri Razif dengan mas kahwinnya , seutas loket emas , tunai. " gongcangan tangan antara tuk kadi dan Adi mengesahkan bahawa Izara kini menjadi isteri Adi. Izara tidak menyangka bahawa perkara sebegini akan terjadi di alam realiti. Tanpa disedari air mata menghujani pipi Izara.

2 minggu selepas perkahwinan Adi & Izara..

Izara sedang mengemas bilik tidur dia dan suaminya. Tanpa disedari , seseorang telah menutup matanya dengan kedua - dua belah tapak tangan. " Cuba teka , siapa saya. " kata orang yang telah menutup mata Izara. " Izara sudah tahu lama ! Abang , bukan ? " jawab Izara. Orang yang telah menutup mata Izara dengan kedua belah tapak tangan itu akhirnya akur. Dia membiarkan Izara bebas melihat. " Pandai isteri abang. " Adi memuji Izara. " Kalau Izara tidak pandai , abang tidak mahu kahwin dengan Izara. " jawab Izara. Adi hanya ketawa kecil. " Abang datang bawa suprise. Hope you like it. " kata Adi memulakan topik perbualan. ' Hah ? Suprise lagi ! Kenapa hidup aku sekarang sama dengan mimpi aneh aku itu ? ' Muka Izara menampakkan riak seribu tanda tanya. " Izara ? " Adi melambai - lambaikan tangannya dihadapan Izara. " Oh. I'm sorry. Teruja. Abang bawa suprise apa ? " tanya Izara. " Kata suprise. Mana boleh beritahu. Beginilah. Abang akan tutup mata Izara dengan kain. Apabila sudah sampai , abang buka. " jawab Adi. ' Hah ? Tutup mata lagi ! Apa petanda semua ini ? ' kata Izara di dalam hati. " Boleh atau tidak ? " tanya Adi lagi. " Oh ! Boleh ! Boleh ! " jawab Izara. " Jom ! " kata Adi.

30 minit selepas itu..
" Okey , sayang ! We arrive ! " kata Adi sambil membuka seatbelt. ' Ayat itu lagi ! ' kata Izara di dalam hati. " Biar abang tolong Izara buka seatbelt. " kata Adi lagi sambil membuka seatbelt tempat Izara duduk. " Thank you , sayang. " jawab Izara sambil tersenyum. Adi keluar dari kereta dan menolong Izara. " Okey , now abang akan buka ikatan. Jangan pengsan bila lihat. " kata Adi sambil memberi nasihat munasabah. " Hahaha.. Apa - apa sahajalah. " Izara ketawa kecil. " Okey. 1 , 2 , 3 ! " Adi separuh jerit. Dia membuka ikatan pada mata Izara. ' Eh ? Ini rumah dalam mimpi aku ! ' jerit Izara di dalam hati. " Tadaaaaaaa !! " jerit Adi. Izara terpaksa buat - buat terkejut. " Wow ! " kata Izara. " Kenapa ini Izara ? Tidak teruja pun ? " tanya Adi. " Eh ! Izara suka ! Suka sangat ! " jawab Izara. " I've made a special request. Bumbung rumah ini kaca ! " kata Adi. " Oh ya ? Menarik. " jawab Izara. Hanya perkataan itu sahaja yang dia mampu berkata.

Malam itu..
" Macam mana Izara ? Suka dengan pemberian abang ? " tidak habis - habis soalan itu. Naik muak Izara mendengarnya. " Izara suka sangat ! " jawab Izara. " I hope you like it. Abang buat request semua ini ada sebab. Abang tahu , Izara suka melihat bintang di langit pada waktu malam. Abang pun begitu juga. Jadi , untung Izara selesa di sini , abang buat bumbung rumah ini kaca transparent. " kata Adi panjang lebar. " Izara suka sangat. Abang , don't leave me. I love you. " kata Izara. " I love you too. Bintang adalah lambang cinta kita. " jawab Adi. " Betul juga kata Yuna. Terukir di bintang tak mungkin hilang cintaku padamu. " kata Izara. Adi hanya mampu tersenyum. ' Ya Allah ! Terima kasih kerana memberi aku kebahagiaan. Terima kasih kerana memberi petunjuk melalui mimpi anehku itu. Alhamdullilah. ' kata Izara di dalam hati.

Tamat..
Berakhirlah sudah oneshot yang terlebih panjang tuh.. Klau ade silap spelling tu , paham paham je lah =D .. k , bye ! =D

Labels:

Post a Comment